TEORI
EKONOMI MAKRO
ANALISIS MODEL KESEIMBANGAN KLASIK
Makalah ini ditujukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Teori Ekonomi Makro
Dosen Pengampu : Neng Sri Nuraeni, M. Pd
Oleh:
Kelompok 1(4A)
Tri Puji Astuti 1113015000025
Amira Indira Sari 11130150000
Nadhwatul Khoiroh 1113015000093
Isnina Intan Cahya 1113015000105
Siti Dianti 1113015000110
Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun
Akademik 2014/2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
hirobbil’alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan pada waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW,
yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah yakni
dengan ajaran agama Islam.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Klasik. Makalah ini
berjudul ”Analisis Model Keseimbangan Klasik”. Penyusun berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang teori ekonomi makro
dalam pendidikan.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Neng Sri Nuraeni, M. Pd selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Teori Ekonomi Makro serta semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini. Kami berharap semoga semua yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini mendapat balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, sehingga
makalah ini bisa mencapai kesempurnaan.
Jakarta,
14 Mei 2015
Tim Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1
Latar Belakang .........................................................................................
1.2
Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3
Tujuan
Penulisan ........................................................................................
1.4
Teknik
Pengumpulan Data .......................................................................
1.5
Sistematika
Penulisan ...............................................................................
BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................................
2.1
Pengertian Ilmu
Ekonomi .........................................................................
2.2
Ekonomi
Makro ........................................................................................
2.3 pengertian Analisis Keseimbangan ...........................................................
2.4
Teori Ekonomi
Klasik ...............................................................................
2.5
Karakteristik
Analisis Keseimbangan Klasik ............................................
2.6
Fungsi Produk
Agregat .............................................................................
2.7
Kesempatan
Kerja dalam Keseimbangan .................................................
2.8
Netralitas
Uang .........................................................................................
2.9
Fleksibilitas
Tingkat Upah ........................................................................
BAB III : PENUTUP......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ekonomi
atau economic dalam banyak literature
ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata “oikos atau oiku” dan “nomos”
yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain, pengertian ekonomi
adalah semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan perikehidupan
dalam rumah tangga.
Titik
awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat Adam Smith
(1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nations,
yang kemudian dikenal sebagai Wealth of
Nations (1776). Sebab, di dalam buku tersebutlah Smith merintis pemikiran
baru tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepaskannya dari belenggu teori
moral dan teologis. Dalam arti, untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi
diperlukan dasar-dasar ilmiah sebagaimana halnya para ahli ilmu pengetahuan
alam mencoba memahami gejala-gejala alam. Gejala-gejala ekonomi seperti
kenaikan harga barang dan pengangguran menunjukan adanya gangguan keseimbangan
system ekonomi. Karenanya, masalah ekonomi akan
teratasi jika ekonomi dikembalikan kepada kondisi keseimbangan.
Lebih
lanjut Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba
teratur, system ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), karena ada kekuatan
pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat (invisible hands). Dalam bahasa yang sederhana, tangan gaib tersebut
adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi
berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat
percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang
efesien, jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.
1.2
Rumusan
Masalah
1)
Apa pengertian ilmu ekonomi?
2)
Apa ekonomi makro itu?
3)
Apa pengertian analisis keseimbangan?
4)
Bagaimana teori ekonomi klasik?
5)
Bagaimana memahami karakteristik keseimbangan klasik?
6)
Bagaimana fungsi agregat?
7)
Bagaimana memahami kesempatan kerja dalam keseimbangan?
8)
Bagaimana cara memahami jumlah uang yang beredar, keseimbangan ekonomi
dan tingkat harga?
1.3
Tujuan
Penulisan
Dari rumusan
masalah diatas, di dapat tujuan penulisan sebagai berikut:
1)
Memahami pengertian ilmu ekonomi
2)
Memahami ekonomi makro
3)
Memahami pengertian analisis keseimbangan
4)
Memahami teori ekonomi klasik
5)
Memahami karakteristik keseimbangan klasik
6)
Memahami fungsi agregat
7)
Memahami kesempatan kerja dalam keseimbangan
8)
Memahami jumlah uang yang beredar, keseimbangan ekonomi dan tingkat harga
1.4
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam pembuatan makalah, penulis mengambil materi yang bersumber dari
literatur dan internet.
1.5
Sistematika
Penulisan
Sistematika
penulisan makalah ini, disusun sebagai berikut :
Bab 1 : pendahuluan
Dalam
bab pendahuluan bersisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
masalah, tekhnik pengumpulan data, dan sistematika penulisan
Bab 2 : pembahasan
Dalam
bab pembahasan makalah ini berisi tentang
pengertian ilm ekonomi, ekonomi makro, teori ekonomi klasik,
Bab 3 : penutup
Dalam
bab penutup berisi tentang kesimpulan, kritik dan saran.
Daftar pustaka
2
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Ekonomi
Masalah yang
tengah dihadapi oleh manusia adalah dalam rangka memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, sementara alat pemuas kebutuhannya
terbatas (sumber daya alam). Disinilah
ilmu ekonomi berperan, karena ilmu ekonomi memberikan pengertian dan dasar-dasar bagaimana memenuhi
kebutuhan dengan sumber daya yang terbatas. Ada beberapa pengertian tentang
ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi yaitu:
1. Prof. P. A. Samuelson mendefinisikan
ilmu ekonomi yang dapat diartikan sebagai berikut: ilmu ekonomi adalah suatu
studi bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa
penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi
dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang
dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan di masa
datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat.[1]
2. Ilmu
ekonomi menganalisis biaya dan keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan
sumber-sumber daya (Sukirno, 1990:3). Yang dimaksud dengan konsumsi adalah
menghabiskan kegunaan suatu barang.[2]
3. Dengan bahasa yang singkat Mankiw mendefinisikan ilmu ekonomi yang
dapat diartikan sebagai studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber
daya-sumber daya yang selalu terbatas atau langka.[3]
Dari penjelasan diatas terlihat bahwa perhatian ilmu
ekonomi mengacu pada bagaimana perilaku manusia memenuhi kebutuhannya, dan
untuk mendapatkan kebutuhan tersebut dibutuhkan pengorbanan karena
ketersediaannya yang terbatas atau langka. Ilmu ekonomi terbagi dalam dua
bagian besar yang kelak akan menurunkan ilmu-ilmu ekonomi teori dan terapan,
yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Dan ekonomi makro memiliki dua
mashab besar yang berkembang dengan relative pesat dan hingga kini masih
menjadi acuan teori dan analisis ilmu ekonom, yaitu mashab klasik dengan
pelopor utamanya Adam Smith dan David Richardo, dan mashab Keynes.
2.2 Ekonomi Makro
Ekonomi
makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari
mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Hubungan yang
dipelajari dalam ekonomi makro adalah hubungan kausal antara variable-variabel
agregatif (keseluruhan). Diantara
variable-variabel yang dimaksudkan adalah tingkat pendapatan nasional, konsumsi
rumah tangga, investasi nasional (pemerintah maupun swasta), tingkat bunga, belanja
pemerintah, tingkat harga-harga umum, jumlah uang yang beredar (inflasi),
tingkat bunga, kesempatan kerja, neraca pembayaran (ekspor dan impor), dan
lain-lain.
Teori
ekonomi makro didominasi oleh dua mashab besar yang berkembang dengan relative
pesat dan hingga kini masih menjadi acuan teori dan analisis ilmu ekonom, yaitu
mashab klasik dengan pelopor utamanya Adam
Smith dan David Richardo, dan
mazhab Keynes (kadang bagi pengikutnya, seperti Harrod-Domar disebut sebagai Keynesian-meskipun pada literature
ilmu ekonomi yang ada selama ini Keynes tidak disebut sebagai suatu mashab).
2.3 Pengertian
Analisis Keseimbangan
Analisis keseimbangan
adalah analisis makro ekonomi tentang terbentuknya harga dan jumlah
output berdasarkan asumsi bahwa di setiap pasar (barang dan jasa, tenaga kerja
dan uang) permintaan telah sama dengan penawaran, sehingga permintaan agregat
telah sama dengan permintaan agregat.
2.4 Teori Ekonomi Klasik
Adam
Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, system
ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai
tangan-tangan tak terlihat (invisible
hands). Dalam bahasa yang sederhana, tangan gaib tersebut adalah mekanisme
pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi
kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme
pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efesien, jika pemerintah tidak
ikut campur dalam perekonomian.
Kepercayaan
terhadap kemampuan mekanisme pasar semakin menguat ketika seorang
ekonomi perancis, Jean Baptiste Say (1767-1832), mematangkan pemikiran Smith
dengan melontarkan pendapat yang sekarang dikenal sebagai hokum Say (Say’s
law), “…supply creates it’s own demand…” dalam bukunya : A Treatise on Political Economy (1803). Maksud dari pernyataan
tersebut adalah bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh
permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar. Kaum klasik berpendapat bahwa
dalam perekonomian tidak akan timbul masalah kekuranag permintaan agregat;
semua barang yang dihasilkan oleh perekonmian pasti akan dibeli oleh
masyarakat. Substansi hukum Say adalah memperkuat keyakinan bahwa pasar mampu
menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien lewat proses pertukaran (exchange economics). Keyakinan terhadap
kemampuan mekanisme pasar boleh dikataka mencapai puncaknya ketika Leon Walras
(1834-1910) berhasil menyusun model ekonomi keseimbangan pasar simultan, yang
menjadi dasar analisis model keseimbangan umum (general equilibrium model). Model Walres adalah penerjemahan secara
matematis terhadap keyakinan Adam Smith, Say dan ekonomi-ekonomi lain tentang
keampuhan mekanisme pasar.
Mungkin
yang menjadi pertanyaan adalah mengapa para ekonomi Klasik begitu yakin akan
kemampuan mekanisme pasar? Jawabannya terletak pada asumsi-asumsi yang
melatarbelakangi model mekanisme pasar terbuka.Ketika membahas teori ekonomi
mikro, beberapa asumsi pokok mekanisme pasar telah dibahas.Asumsi-asumsi
tersebut adalah struktur pasar merupakan persaingan sempurna; informasi sempurna
dan simetris; input dan output adalah homogen; para pelaku ekonomi bersifat
rasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau keuntungan. Untuk lebih
memperdalam pengertian teori ekonomi klasik (Teori Klasik), ada dua asumsi
penting yang harus ditambahkan yaitu:
1. Asumsi
pertama adalah proses penyesuaian
lewat mekanisme pasar dapat tercapai seketika itu juga. Kita dapat mengabaikan
kendala waktu dan tempat dalam menganalisis proses pertukaran antarpara pelaku
ekonomi. Artinya, dalam proses pertukaran, individu-individu yang terlibat
tidak terbatas waktu dan tempat. Dengan demikian pasar adalah institusi yang
tak terbatas waktu dan tempat (timeless
and placeless).
2. Asumsi
kedua adalah fungsi uang semata-mata
sebagai alat transaksi (medium of
exchange). Tidak ada penggunaan uang untuk tujuan spekulasi. Karenanya,
uang tidak dapat mempengaruhi jumlah output yang diproduksi para pelaku
ekonomi. Yang dapat dipengaruhi oleh uang hanyalah tingkat harga. Bila jumlah
uang beredar bertambah, harga barang dan jasa naik. Begitu juga sebaliknya.
Asumsi-asumsi
Klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah satu-satunya cara
untuk saling berinteraksi. Akibatnya focus pembahasan Klasik adalah analisis
perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan.
Sebab jika setiap individu dalam perekonomian telah mencapai keseimbangan, maka
perekonomian secara total mencapai keseimbangan. Itulah sebabnya Teori Klasik
identic dengan teori ekonomi mikro. Karena permintaan relative tidak terbatas
berdasarkan hukum
Say, maka masalah sentral perekonomian adalah penawaran,
baik penawaran input maupun output. Karena itulah juga ilmu ekonomi
Klasik dikenal sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekankan sisi penawaran (supply side economics).
2.5 Karakteristik
Analisis Keseimbangan Klasik
Karakteristik analisis
keseimbangan klasik dapat dilihat dari beberapa aspek: asumsi-asumsi, fondasi
mikronya, fokus perhatian pada sisi penawaran dan dimensi waktu.
a) Asumsi-Asumsi
Dua
asumsi paling penting dari model Klasik adalah: Pertama, perekonomian tersusun dari
pasar-pasar yang berstruktur persaingan sempurna. Kedua, uang bersifat netral.
Konsekuensi dari asumsi tersebut adalah harga bersifat fleksibel, dalam arti
mampu melakukan penyesuaian seketika itu juga. Dengan demikian pasar akan
senantiasa berada dalam keseimbangan.
b) Pentingnya
Fondasi Analisis Keseimbangan
Makro
Analisis
keseimbangan makro Klasik merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis
keseimbangan mikro. Perekonomian secara makro akan berada dalam keseimbangan
jika individu-individu (konsumen dan produsen) telah berada dalam keseimbangan.
Artinya, setiap konsumen telah mencapai kepuasan/kegunaan maksimum, sedangkan
setiap produsen telah mencapai laba maksimum.
c) Pentingnya
Analisis Sisi Penawaran
Model
keseimbangan Klasik lebih memfokuskan perhatian pada analisis sisi penawaran.
Pentingnya analisis sisi penawaran dapat dimaklumi bila melihat situasi dan
kondisi masyarakat Barat (abad ke-18), pada saat ilmu ekonomi modern mulai
berkembang. Pada waktu itu masyarakat Barat baru dalam tahap awal perkembangan.
Teknologi
belum begitu maju, perekonoian masih berada dalam tahap pemenuhan sendiri. Tingkat penggunaan
uang dalam perekonomian juga masih sangat rendah. Mereka juga hidup dialam yang
relatif keras dan pelit dimana kegiatan pertanian tidak dapat dilakukan
sepanjang tahun. Karena itu yang menjadi masalah adalah bagaimana mengusahakan
agar alam dapat menghasilkan lebih banyak dan lebih baik. Itulah sebabnya sisi
penawaran sangat perlu diperhatikan.
d) Analisis
Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Perbedaan
dimensi waktu analisis dalam model keseimbangan Klasik juga mencakup pengertian
kronologis. Analisis jangka pendek umumnya berdimensi waktu <5 tahun. Dalam
jangka panjang semua input bersifat variabel. Sementara itu dilihat dari sisi
penawaran, dalam jangka panjang perekonomian dianggap berada dalam kondisi
dimanfaatkan / dikaryakan secara penuh. Yang dimaksud dengan kondisi ini adalah
kondisi dimana faktor-faktor produksi yang ada, terutama barang modal dan
tenaga kerja, tingkat pemanfaatannya >96%.
2.6 Fungsi
Produk Agregat
Dalam model Klasik,
produksi merupakan fungsi dari jumlah barang modal yang tersedia (K) dan jumlah
tenaga kerja (L).
Y = f (K,L)
Dimana: Y = output atau prodiksi agregat (PDB)
K = stok barang modal
L = tenaga kerja
Dalam
jangka pendek stok barang modal dianggap tetap, sehingga fungsi produksi
menjadi:
Y = f (k,L)
Dimana: stok barang modal dengan jumlah konstan
Karena
itu tingkat produksi agregat semata-mata ditentukan oleh jumlah tenaga kerja
yang digunakan:
Y = f (L)
2.7 Kesempatan
Kerja dalam
Keseimbangan
Yang dimaksud dengan kesempatan
kerja dalam keseimbangan makro adalah jumlah kesempatan kerja yang tersedia
pada saat tenaga kerja dalam keseimbangan.
- Permintaan Tenaga Kerja
Permintaan
tenaga kerja dalam keseimbangan adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
perusahaan untuk mencapai laba maksimum. Karena beroperasi dalam pasar
merupakan penerimaan marjinal (MR) perusahaan. Untuk mencapi kondisi laba
maksimum, perusahaan harus menyamakan MR dengan MC (MR=MC).
- Penawaran Tenaga Kerja
Penawaran
tenaga kerja adalah jumlah jam tenaga kerja yang ditawarkan oleh individu pada
berbagai tingkat upah, dalam upaya memaksimumkan utilitas hidupnya. Jadi, dalam
analisis makro Klasik, penawaran tenaga kerja merupakan konsep keseimbangan
konsume. Untuk memaksimumkan Utilitas hidupnya, konsumen harus memaksimumkan
utilitas kegiatan konsumsinya. Untuk memaksimumkan kegiatan konsumsinya,
konsumen harus mempunyai penghasilan agar dapat membeli barang/jasa. Dia harus
bekerja.
- Tingkat Output Keseimbangan
Keseimbangan
pasar tenaga kerja tercapai ketika permintaan tenaga kerja sama dengan tingkat
penawarannya. Ketika itu baik produsen maupun tenaga kerja telah mencapai
kondisi optimal. Produsen mencapai keuntungan maksimum, tenaga kerja
mencapai utilitas maksimum.
2.8 Memahami Jumlah Uang
yang Beredar, Keseimbangan Ekonomi dan Tingkat Harga
2.8.1
Jumlah
Uang yang Beredar
Uang beredar
sering dikaitkan dengan suku bunga, pertumbuhan ekonomi, perkembangan harga, dsb. Jumlah uang beredar yang terlalu banyak dapat
mendorong kenaikan harga barang-barang secara umum (inflasi). Sebaliknya,
apabila jumlah uang beredar terlalu sedikit maka kegiatan ekonomi akan menjadi
seret. Oleh karena itu, jumlah uang beredar perlu diatur agar sesuai kapasitas
ekonomi
Beberapa teori permintaan uang klasik:
1)
Teori Irving Fisher (transaction
approach)
Teori ini
mendasarkan pada flasafah hokum say, bahwa ekonomi akan selalu berada dalam
keadaan full employement. Menurut Fisher, apabila terjadi suatu transaksi
antara penjual dan pembeli, maka terjadi pertukaran antara uang dan
barang/jasa, sehingga nilai dari uang yang ditukarkan pastilah sama dengan
nilai barang/jasa yang ditukarkan. Atau secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut:
MV = PT
Dimana:
M :jumlah uang
yang beredar (penawaran
uang)
V : tingkat
kecepatan (velocity) perputaran uang,
P : harga
barang/jasa, dan
T : jumlah
barang/jasa yang menjadi objek trnsaksi.
Dalam teori kuantitas uang ini, Irving Fisher
mengasumsikan bahwa keberadaan uang pada hakikatnya adalah flow concept.
Keberadaan uang ataupun permintaan uang tidak dipengaruhi oleh suku bunga,
tapi besar kecilnya uang akan ditentukan oleh kecepatan perputaran uang
tersebut.
2)
Teori Cambridge (cash balance
approach)
Kaum ekonom Cambridge, seperti Marshal dan Pigou, menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk memegang uang tunai (cash
balances) ditentukan oleh tingkat bunga, jumlah kekayaan yang dimiliki, harapan
mengenai tingkat suku bunga di masa yang akan datang, dan tingkat harga. Namun, dalam
jangka pendek faktor-faktor tersebut bersifat tetap (konstan) atau berubah
secara proporsional terhadap pendapatan. Jadi, kaum Cambridge menyatakan bahwa
keinginan seseorang untuk memegang uang tunai secara nominal adalah
proporsional terhdap pendapatan nominal seseorang. Atau secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut:
Md
= kY
Dimana: Md: jumlah uang tunai yang dipegang oleh masyarakat (permintaan uang)
K: konstanta yang menunjukkan presentase jumlah
uang tunai yang dipegang terhadap pendapatan
Y : pendapatan
Persamaan di atas menunjukkan apabila terdapat
kenaikan pada penghasilan nasional secara riil,
maka permintaan akan uang tunai juga akan naik.
2.8.2
Keseimbangan
Ekonomi
Keseimbangan Permintaan Agregat (AD) dan Penawaran Agregat (AS), Menurut
Pendekatan Klasik:
1) Penentuan Permintaan Agregat
Ahli-ahli
ekonomi klasik berpendapat perbelanjaan yang akan dilakukan dalam perekonomian
sangat ditentukan oleh jumlah penawaran uang dan kelajuan peredaran uang.
Permintaan agregat menunjukkan hubungan diantara harga dan pendapatan nasional
riil serta menunjukkan sifat hubungan yang berbalikan diantara harga dengan
pendapatan nasional riil yaitu pada harga yang tinggi permintaan agregat adalah
sedikit dan semakin rendah harga semakin banyak permintaan agregat.
2) Penentuan Penawaran Agregat
Dua faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi produksi. Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah
tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini menghasilkan produksi
nasional tergantung kepada fungsi produksi yang menerangkan hubungan diantara
jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain untuk mewujudkan produksi
nasional.
3) Penentuan Keseimbangan dalam Perekonomian
Dalam analisis AD-AS keseimbangan dalam perekonomian dicapai pada keadaan
dimana permintaan agregat sama dengan penawaran agregat. Dalam model Klasik
pencapaian keseimbangan ini ditunjukkan dalam gambar 2.1. Grafik tersebut memperlihatkan penentuan keseimbangan berdasarkan
kepada permintaan agregat Ado dan penawaran agregat AS0. Menurut
Klasik perekonomian akan mencapai keseimbangan pada titik E0. Ini
berarti dalam perekonomian pendapatan nasional riil akan mencapai Y0 dan
ini merupakan pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh karena pada
pendapatan nasional ini permintaan tenaga kerja sama dengan penawaran tenaga
kerja. Pada tingkat keseimbangan ini tingkat harga adalah P0.
Keadaan yang digambarkan oleh titik A adalah: pendapatan nasional riil
mencapai Y1 dan tingkat harga adalah P1. Keadaan ini
menggambarkan bahwa perekonomian mengalami pengangguran dan berarti penawaran
agregat melebihi permintaan agregat dan penawaran tenaga kerja melebihi
permintaan tenaga kerja. Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik ketidakseimbangan ini
akan menimbulkan penyesuaian di pasaran tenaga kerja dan dipasaran barang. Di
pasaran tenaga kerja kelebihan penawaran akan menimbulkan pengurangan ke atas
tingkat riil. Penurunan upah riil ini akan menambah permintaan tenaga kerja dan
pada waktu yang sama penawaran tenaga kerja menurun. Pada akhirnya keseimbangan
diantara permintaan dan penawaran tenaga kerja akan berlaku kembali dan tingkat
kesempatan kerja penuh tercapai.Titik B menunjukkan permintaan agregat sebanyak
Y2 adalah melebihi pendapatan nasional pada kesempatan kerja
penuh (Y0). Kekurangan penawaran ini menyebabkan tingkat harga
meningkat. Proses harga ini mengurangi permintaan agregat dan pada akhirnya ia
seimbang dengan penawaran agregat.
Gambar 2.1
Keseimbangan AD-AS : Pandangan Klasik
2.8.3
Tingkat
Harga
Harga adalah suatu nilai yang harus di keluarkan oleh pembeli untuk
mendapatkan barang atau jasa yang memiliki nilai guna beserta pelayanannya. [4]
1. Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian sangat berpengaruh terhadap tingkat harga.
Misalnya: keadaan resesi harga akan turun.
2. Penawaran dan permintaan
Bila permintaan banyak harga cenderung naik, bila penawaran meningkat
harga cenderung turun.
3.
Elastisitas
Permintaan
- Inelastis : perubahan harga akan mengakibatkan perubahan lebih
kecil pada volume penjualan.
- Elastis : Perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan
volume penjualan dalam perbandingan yang lebih besar.
4.
Persaingan
5.
Biaya
Biaya untuk mendapatkan suatu barang merupakan
dasar dalam penentuan harga, sebab bila harga yang ditetapkan tidak dapat
menutup biaya maka perusahaan akan rugi.
6.
Tujuan
Perusahaan
Penentapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan yang
akan dicapai oleh perusahaan. Tujuan perusahaan antara lain :
- Laba maximum
- Volume penjualan
- Penguasaan pasar
7.
Peraturan
Pemerintah
Peraturan pemerintah juga merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan. Misalnya pemerintah menetapkan harga maximum dan harga
minimum.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Masalah yang tengah dihadapi oleh manusia adalah dalam
rangka memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, sementara alat pemuas
kebutuhannya terbatas (sumber daya alam). Disinilah ilmu ekonomi berperan,
karena ilmu ekonomi memberikan pengertian
dan dasar-dasar bagaimana memenuhi kebutuhan dengan sumber daya yang terbatas. Asumsi-asumsi
Klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah satu-satunya cara
untuk saling berinteraksi. Akibatnya fokus
pembahasan Klasik adalah analisis perilaku individu (produsen dan konsumen)
dalam rangka mencapai keseimbangan. Sebab jika setiap individu dalam
perekonomian telah mencapai keseimbangan, maka perekonomian secara total
mencapai keseimbangan. Itulah sebabnya Teori Klasik identic dengan teori
ekonomi mikro. Karena permintaan relative tidak terbatas
berdasarkan hukum
Say, maka masalah sentral perekonomian adalah penawaran,
baik penawaran input maupun output. Karena itulah juga
ilmu ekonomi Klasik dikenal sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekankan sisi
penawaran (supply side economics).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar