Kamis, 02 Juli 2015

TEORI EKONOMI MAKRO

ANALISIS MODEL KESEIMBANGAN KLASIK
Makalah ini ditujukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Teori Ekonomi Makro
Dosen Pengampu : Neng Sri Nuraeni, M. Pd


Oleh:
Kelompok 1(4A)

                   Tri Puji Astuti                                                              1113015000025
                   Amira Indira Sari                                                         11130150000
                   Nadhwatul Khoiroh                                                     1113015000093
                   Isnina Intan Cahya                                                       1113015000105
                   Siti Dianti                                                                     1113015000110

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun Akademik 2014/2015


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil’alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah yakni dengan ajaran agama Islam.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Klasik. Makalah ini berjudul ”Analisis Model Keseimbangan Klasik”. Penyusun berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang teori ekonomi makro dalam pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Neng Sri Nuraeni, M. Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Teori Ekonomi Makro serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Kami berharap semoga semua yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini mendapat balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan.



                                                                                            Jakarta, 14 Mei 2015



                                                                                                  Tim Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................   i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................   ii
BAB I   :    PENDAHULUAN...........................................................................................  
1.1  Latar Belakang  .........................................................................................
1.2  Rumusan Masalah.......................................................................................  
1.3  Tujuan Penulisan ........................................................................................  
1.4  Teknik Pengumpulan Data  .......................................................................
1.5  Sistematika Penulisan  ...............................................................................
BAB II  :    PEMBAHASAN..............................................................................................  
2.1  Pengertian Ilmu Ekonomi  .........................................................................
2.2  Ekonomi Makro  ........................................................................................
2.3 pengertian Analisis Keseimbangan  ...........................................................
2.4  Teori Ekonomi Klasik  ...............................................................................
2.5  Karakteristik Analisis Keseimbangan Klasik  ............................................
2.6  Fungsi Produk Agregat  .............................................................................
2.7  Kesempatan Kerja dalam Keseimbangan  .................................................
2.8  Netralitas Uang  .........................................................................................
2.9  Fleksibilitas Tingkat Upah  ........................................................................
BAB III     : PENUTUP......................................................................................................              
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................  

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata “oikos atau oiku” dan “nomos” yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain, pengertian ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga.
Titik awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Sebab, di dalam buku tersebutlah Smith merintis pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepaskannya dari belenggu teori moral dan teologis. Dalam arti, untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi diperlukan dasar-dasar ilmiah sebagaimana halnya para ahli ilmu pengetahuan alam mencoba memahami gejala-gejala alam. Gejala-gejala ekonomi seperti kenaikan harga barang dan pengangguran menunjukan adanya gangguan keseimbangan system ekonomi. Karenanya, masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan kepada kondisi keseimbangan.
Lebih lanjut Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, system ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat (invisible hands). Dalam bahasa yang sederhana, tangan gaib tersebut adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efesien, jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.



1.2  Rumusan Masalah
1)      Apa pengertian ilmu ekonomi?
2)      Apa ekonomi makro itu?
3)      Apa pengertian analisis keseimbangan?
4)      Bagaimana teori ekonomi klasik?
5)      Bagaimana memahami karakteristik keseimbangan klasik?
6)      Bagaimana fungsi agregat?
7)      Bagaimana memahami kesempatan kerja dalam keseimbangan?
8)      Bagaimana cara memahami jumlah uang yang beredar, keseimbangan ekonomi dan tingkat harga?

1.3  Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, di dapat tujuan penulisan sebagai berikut:
1)      Memahami pengertian ilmu ekonomi
2)      Memahami ekonomi makro
3)      Memahami pengertian analisis keseimbangan
4)      Memahami teori ekonomi klasik
5)      Memahami karakteristik keseimbangan klasik
6)      Memahami fungsi agregat
7)      Memahami kesempatan kerja dalam keseimbangan
8)      Memahami jumlah uang yang beredar, keseimbangan ekonomi dan tingkat harga

1.4  Teknik Pengumpulan Data
Dalam pembuatan makalah, penulis mengambil materi yang bersumber dari literatur dan internet.

1.5  Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini, disusun sebagai berikut :
Bab 1 : pendahuluan
Dalam bab pendahuluan bersisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan masalah, tekhnik pengumpulan data, dan sistematika penulisan
Bab 2 : pembahasan
Dalam bab pembahasan makalah ini berisi tentang  pengertian ilm ekonomi, ekonomi makro, teori ekonomi klasik,
Bab 3 : penutup
Dalam bab penutup berisi tentang kesimpulan, kritik dan saran.
Daftar pustaka

2            
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Ilmu Ekonomi
Masalah yang tengah dihadapi oleh manusia adalah dalam rangka memenuhi kebutuhannya yang  tidak terbatas, sementara alat pemuas kebutuhannya terbatas (sumber daya alam). Disinilah ilmu ekonomi berperan, karena ilmu ekonomi memberikan  pengertian dan dasar-dasar bagaimana memenuhi kebutuhan dengan sumber daya yang terbatas. Ada beberapa pengertian tentang ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi yaitu:
1.     Prof. P. A. Samuelson mendefinisikan ilmu ekonomi yang dapat diartikan sebagai berikut: ilmu ekonomi adalah suatu studi bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat.[1]
2.     Ilmu ekonomi menganalisis biaya dan keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan sumber-sumber daya (Sukirno, 1990:3). Yang dimaksud dengan konsumsi adalah menghabiskan kegunaan suatu barang.[2]
3.     Dengan bahasa yang singkat Mankiw mendefinisikan ilmu ekonomi yang dapat diartikan sebagai studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya-sumber daya yang selalu terbatas atau langka.[3]

Dari penjelasan diatas terlihat bahwa perhatian ilmu ekonomi mengacu pada bagaimana perilaku manusia memenuhi kebutuhannya, dan untuk mendapatkan kebutuhan tersebut dibutuhkan pengorbanan karena ketersediaannya yang terbatas atau langka. Ilmu ekonomi terbagi dalam dua bagian besar yang kelak akan menurunkan ilmu-ilmu ekonomi teori dan terapan, yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Dan ekonomi makro memiliki dua mashab besar yang berkembang dengan relative pesat dan hingga kini masih menjadi acuan teori dan analisis ilmu ekonom, yaitu mashab klasik dengan pelopor utamanya Adam Smith dan David Richardo, dan mashab Keynes.

2.2  Ekonomi Makro
Ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Hubungan yang dipelajari dalam ekonomi makro adalah hubungan kausal antara variable-variabel agregatif (keseluruhan). Diantara variable-variabel yang dimaksudkan adalah tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional (pemerintah maupun swasta), tingkat bunga, belanja pemerintah, tingkat harga-harga umum, jumlah uang yang beredar (inflasi), tingkat bunga, kesempatan kerja, neraca pembayaran (ekspor dan impor), dan lain-lain.
Teori ekonomi makro didominasi oleh dua mashab besar yang berkembang dengan relative pesat dan hingga kini masih menjadi acuan teori dan analisis ilmu ekonom, yaitu mashab klasik dengan pelopor utamanya Adam Smith dan David Richardo, dan mazhab Keynes (kadang bagi pengikutnya, seperti Harrod-Domar disebut sebagai Keynesian-meskipun pada literature ilmu ekonomi yang ada selama ini Keynes tidak disebut sebagai suatu mashab).

2.3  Pengertian Analisis Keseimbangan
Analisis keseimbangan adalah analisis makro ekonomi tentang terbentuknya harga dan  jumlah output berdasarkan asumsi bahwa di setiap pasar (barang dan jasa, tenaga kerja dan uang) permintaan telah sama dengan penawaran, sehingga permintaan agregat telah sama dengan permintaan agregat.
                                                                              
2.4  Teori Ekonomi Klasik
Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, system ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat (invisible hands). Dalam bahasa yang sederhana, tangan gaib tersebut adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efesien, jika pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.
Kepercayaan terhadap kemampuan mekanisme pasar semakin menguat ketika seorang ekonomi perancis, Jean Baptiste Say (1767-1832), mematangkan pemikiran Smith dengan melontarkan pendapat yang sekarang dikenal sebagai hokum Say (Say’s law), “…supply creates it’s own demand…” dalam bukunya : A Treatise on Political Economy (1803). Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar. Kaum klasik berpendapat bahwa dalam perekonomian tidak akan timbul masalah kekuranag permintaan agregat; semua barang yang dihasilkan oleh perekonmian pasti akan dibeli oleh masyarakat. Substansi hukum Say adalah memperkuat keyakinan bahwa pasar mampu menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien lewat proses pertukaran (exchange economics). Keyakinan terhadap kemampuan mekanisme pasar boleh dikataka mencapai puncaknya ketika Leon Walras (1834-1910) berhasil menyusun model ekonomi keseimbangan pasar simultan, yang menjadi dasar analisis model keseimbangan umum (general equilibrium model). Model Walres adalah penerjemahan secara matematis terhadap keyakinan Adam Smith, Say dan ekonomi-ekonomi lain tentang keampuhan mekanisme pasar.
Mungkin yang menjadi pertanyaan adalah mengapa para ekonomi Klasik begitu yakin akan kemampuan mekanisme pasar? Jawabannya terletak pada asumsi-asumsi yang melatarbelakangi model mekanisme pasar terbuka.Ketika membahas teori ekonomi mikro, beberapa asumsi pokok mekanisme pasar telah dibahas.Asumsi-asumsi tersebut adalah struktur pasar merupakan persaingan sempurna; informasi sempurna dan simetris; input dan output adalah homogen; para pelaku ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau keuntungan. Untuk lebih memperdalam pengertian teori ekonomi klasik (Teori Klasik), ada dua asumsi penting yang harus ditambahkan yaitu:

1.    Asumsi pertama adalah proses penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai seketika itu juga. Kita dapat mengabaikan kendala waktu dan tempat dalam menganalisis proses pertukaran antarpara pelaku ekonomi. Artinya, dalam proses pertukaran, individu-individu yang terlibat tidak terbatas waktu dan tempat. Dengan demikian pasar adalah institusi yang tak terbatas waktu dan tempat (timeless and placeless).
2.    Asumsi kedua adalah fungsi uang semata-mata sebagai alat transaksi (medium of exchange). Tidak ada penggunaan uang untuk tujuan spekulasi. Karenanya, uang tidak dapat mempengaruhi jumlah output yang diproduksi para pelaku ekonomi. Yang dapat dipengaruhi oleh uang hanyalah tingkat harga. Bila jumlah uang beredar bertambah, harga barang dan jasa naik. Begitu juga sebaliknya.

Asumsi-asumsi Klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah satu-satunya cara untuk saling berinteraksi. Akibatnya focus pembahasan Klasik adalah analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Sebab jika setiap individu dalam perekonomian telah mencapai keseimbangan, maka perekonomian secara total mencapai keseimbangan. Itulah sebabnya Teori Klasik identic dengan teori ekonomi mikro. Karena permintaan relative tidak terbatas berdasarkan hukum Say, maka masalah sentral perekonomian adalah  penawaran, baik penawaran input maupun output. Karena itulah juga ilmu ekonomi Klasik dikenal sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekankan sisi penawaran (supply side economics).

2.5  Karakteristik Analisis Keseimbangan Klasik
Karakteristik analisis keseimbangan klasik dapat dilihat dari beberapa aspek: asumsi-asumsi, fondasi mikronya, fokus perhatian pada sisi penawaran dan dimensi waktu.
a)      Asumsi-Asumsi
Dua asumsi paling penting dari model Klasik adalah: Pertama, perekonomian tersusun dari pasar-pasar yang berstruktur persaingan sempurna. Kedua, uang bersifat netral. Konsekuensi dari asumsi tersebut adalah harga bersifat fleksibel, dalam arti mampu melakukan penyesuaian seketika itu juga. Dengan demikian pasar akan senantiasa berada dalam keseimbangan.

b)      Pentingnya Fondasi Analisis Keseimbangan Makro
Analisis keseimbangan makro Klasik merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis keseimbangan mikro. Perekonomian secara makro akan berada dalam keseimbangan jika individu-individu (konsumen dan produsen) telah berada dalam keseimbangan. Artinya, setiap konsumen telah mencapai kepuasan/kegunaan maksimum, sedangkan setiap produsen telah mencapai laba maksimum.

c)      Pentingnya Analisis Sisi Penawaran
Model keseimbangan Klasik lebih memfokuskan perhatian pada analisis sisi penawaran. Pentingnya analisis sisi penawaran dapat dimaklumi bila melihat situasi dan kondisi masyarakat Barat (abad ke-18), pada saat ilmu ekonomi modern mulai berkembang. Pada waktu itu masyarakat Barat baru dalam tahap awal perkembangan.
Teknologi belum begitu maju, perekonoian masih berada dalam  tahap pemenuhan sendiri. Tingkat penggunaan uang dalam perekonomian juga masih sangat rendah. Mereka juga hidup dialam yang relatif keras dan pelit dimana kegiatan pertanian tidak dapat dilakukan sepanjang tahun. Karena itu yang menjadi masalah adalah bagaimana mengusahakan agar alam dapat menghasilkan lebih banyak dan lebih baik. Itulah sebabnya sisi penawaran sangat perlu diperhatikan.

d)     Analisis Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Perbedaan dimensi waktu analisis dalam model keseimbangan Klasik juga mencakup pengertian kronologis. Analisis jangka pendek umumnya berdimensi waktu <5 tahun. Dalam jangka panjang semua input bersifat variabel. Sementara itu dilihat dari sisi penawaran, dalam jangka panjang perekonomian dianggap berada dalam kondisi dimanfaatkan / dikaryakan secara penuh. Yang dimaksud dengan kondisi ini adalah kondisi dimana faktor-faktor produksi yang ada, terutama barang modal dan tenaga kerja, tingkat pemanfaatannya >96%.

2.6  Fungsi Produk Agregat
Dalam model Klasik, produksi merupakan fungsi dari jumlah barang modal yang tersedia (K) dan jumlah tenaga kerja (L).
Y = f (K,L)
Dimana:  Y = output atau prodiksi agregat (PDB)
                        K = stok barang modal
                        L = tenaga kerja

Dalam jangka pendek stok barang modal dianggap tetap, sehingga fungsi produksi menjadi:
Y = f (k,L)
Dimana: stok barang modal dengan jumlah konstan

Karena itu tingkat produksi agregat semata-mata ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan:
Y = f (L)

2.7  Kesempatan Kerja dalam Keseimbangan
Yang dimaksud dengan kesempatan kerja dalam keseimbangan makro adalah jumlah kesempatan kerja yang tersedia pada saat tenaga kerja dalam keseimbangan.
  •  Permintaan Tenaga Kerja

Permintaan tenaga kerja dalam keseimbangan adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai laba maksimum. Karena beroperasi dalam pasar merupakan penerimaan marjinal (MR) perusahaan. Untuk mencapi kondisi laba maksimum, perusahaan harus menyamakan MR dengan MC (MR=MC).

  • Penawaran Tenaga Kerja

Penawaran tenaga kerja adalah jumlah jam tenaga kerja yang ditawarkan oleh individu pada berbagai tingkat upah, dalam upaya memaksimumkan utilitas hidupnya. Jadi, dalam analisis makro Klasik, penawaran tenaga kerja merupakan konsep keseimbangan konsume. Untuk memaksimumkan Utilitas hidupnya, konsumen harus memaksimumkan utilitas kegiatan konsumsinya. Untuk memaksimumkan kegiatan konsumsinya, konsumen harus mempunyai penghasilan agar dapat membeli barang/jasa. Dia harus bekerja.

  • Tingkat Output Keseimbangan

Keseimbangan pasar tenaga kerja tercapai ketika permintaan tenaga kerja sama dengan tingkat penawarannya. Ketika itu baik produsen maupun tenaga kerja telah mencapai kondisi optimal. Produsen mencapai keuntungan maksimum, tenaga kerja mencapai utilitas maksimum.

2.8  Memahami Jumlah Uang yang Beredar, Keseimbangan Ekonomi dan Tingkat Harga
2.8.1        Jumlah Uang yang Beredar
Uang beredar sering dikaitkan dengan suku bunga, pertumbuhan ekonomi, perkembangan harga, dsb. Jumlah uang beredar yang terlalu banyak dapat mendorong kenaikan harga barang-barang secara umum (inflasi). Sebaliknya, apabila jumlah uang beredar terlalu sedikit maka kegiatan ekonomi akan menjadi seret. Oleh karena itu, jumlah uang beredar perlu diatur agar sesuai kapasitas ekonomi
Beberapa teori permintaan uang klasik:
1)      Teori Irving Fisher (transaction approach)
Teori ini mendasarkan pada flasafah hokum say, bahwa ekonomi akan selalu berada dalam keadaan full employement. Menurut Fisher, apabila terjadi suatu transaksi antara penjual dan pembeli, maka terjadi pertukaran antara uang dan barang/jasa, sehingga nilai dari uang yang ditukarkan pastilah sama dengan nilai barang/jasa yang ditukarkan. Atau secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
MV = PT
Dimana:  M :jumlah uang yang beredar (penawaran uang)
V : tingkat kecepatan (velocity) perputaran uang,
P : harga barang/jasa, dan
T : jumlah barang/jasa yang menjadi objek trnsaksi.
Dalam teori kuantitas uang ini, Irving Fisher mengasumsikan bahwa keberadaan uang pada hakikatnya adalah flow concept. Keberadaan uang ataupun permintaan uang tidak dipengaruhi oleh suku bunga, tapi besar kecilnya uang akan ditentukan oleh kecepatan perputaran uang tersebut.

2)      Teori Cambridge (cash balance approach)
Kaum ekonom Cambridge, seperti Marshal dan Pigou, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk memegang uang tunai (cash balances) ditentukan oleh tingkat bunga, jumlah kekayaan yang dimiliki, harapan mengenai tingkat suku bunga di masa yang akan datang, dan tingkat harga. Namun, dalam jangka pendek faktor-faktor tersebut bersifat tetap (konstan) atau berubah secara proporsional terhadap pendapatan. Jadi, kaum Cambridge menyatakan bahwa keinginan seseorang untuk memegang uang tunai secara nominal adalah proporsional terhdap pendapatan nominal seseorang. Atau secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Md = kY
Dimana: Md: jumlah uang tunai yang dipegang oleh masyarakat (permintaan uang)
K:  konstanta yang menunjukkan presentase jumlah uang tunai yang dipegang terhadap pendapatan
Y :  pendapatan
Persamaan di atas menunjukkan apabila terdapat kenaikan pada penghasilan nasional secara riil, maka permintaan akan uang tunai juga akan naik.

2.8.2        Keseimbangan Ekonomi
Keseimbangan Permintaan Agregat (AD) dan Penawaran Agregat (AS), Menurut Pendekatan Klasik:

1)       Penentuan Permintaan Agregat
Ahli-ahli ekonomi klasik berpendapat perbelanjaan yang akan dilakukan dalam perekonomian sangat ditentukan oleh jumlah penawaran uang dan kelajuan peredaran uang. Permintaan agregat menunjukkan hubungan diantara harga dan pendapatan nasional riil serta menunjukkan sifat hubungan yang berbalikan diantara harga dengan pendapatan nasional riil yaitu pada harga yang tinggi permintaan agregat adalah sedikit dan semakin rendah harga semakin banyak permintaan agregat.

2)      Penentuan Penawaran Agregat
Dua faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi produksi. Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini menghasilkan produksi nasional tergantung kepada fungsi produksi yang menerangkan hubungan diantara jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain untuk mewujudkan produksi nasional.

3)      Penentuan Keseimbangan dalam Perekonomian
Dalam analisis AD-AS keseimbangan dalam perekonomian dicapai pada keadaan dimana permintaan agregat sama dengan penawaran agregat. Dalam model Klasik pencapaian keseimbangan ini ditunjukkan dalam gambar 2.1. Grafik tersebut memperlihatkan penentuan keseimbangan berdasarkan kepada permintaan agregat Ado dan penawaran agregat AS0. Menurut Klasik perekonomian akan mencapai keseimbangan pada titik E0. Ini berarti dalam perekonomian pendapatan nasional riil akan mencapai Y0 dan ini merupakan pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh karena pada pendapatan nasional ini permintaan tenaga kerja sama dengan penawaran tenaga kerja. Pada tingkat keseimbangan ini tingkat harga adalah P0.
Keadaan yang digambarkan oleh titik A adalah: pendapatan nasional riil mencapai Y1 dan tingkat harga adalah P1. Keadaan ini menggambarkan bahwa perekonomian mengalami pengangguran dan berarti penawaran agregat melebihi permintaan agregat dan penawaran tenaga kerja melebihi permintaan tenaga kerja. Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik ketidakseimbangan ini akan menimbulkan penyesuaian di pasaran tenaga kerja dan dipasaran barang. Di pasaran tenaga kerja kelebihan penawaran akan menimbulkan pengurangan ke atas tingkat riil. Penurunan upah riil ini akan menambah permintaan tenaga kerja dan pada waktu yang sama penawaran tenaga kerja menurun. Pada akhirnya keseimbangan diantara permintaan dan penawaran tenaga kerja akan berlaku kembali dan tingkat kesempatan kerja penuh tercapai.Titik B menunjukkan permintaan agregat sebanyak Y2 adalah melebihi pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh (Y0). Kekurangan penawaran ini menyebabkan tingkat harga meningkat. Proses harga ini mengurangi permintaan agregat dan pada akhirnya ia seimbang dengan penawaran agregat.

Gambar 2.1
Keseimbangan AD-AS : Pandangan Klasik


2.8.3        Tingkat Harga
Harga adalah suatu nilai yang harus di keluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan barang atau jasa yang memiliki nilai guna beserta pelayanannya. [4]
1.      Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian sangat berpengaruh terhadap tingkat harga. Misalnya: keadaan resesi harga akan turun.
2.      Penawaran dan permintaan
Bila permintaan banyak harga cenderung naik, bila penawaran meningkat harga cenderung turun.
3.      Elastisitas Permintaan
- Inelastis : perubahan harga akan mengakibatkan perubahan lebih kecil pada volume penjualan.
- Elastis : Perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan dalam perbandingan yang lebih besar.
4.      Persaingan
5.      Biaya
Biaya untuk mendapatkan suatu barang merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab bila harga yang ditetapkan tidak dapat menutup biaya maka perusahaan akan rugi.
6.      Tujuan Perusahaan
Penentapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Tujuan perusahaan antara lain :
- Laba maximum
- Volume penjualan
- Penguasaan pasar
7.      Peraturan Pemerintah
Peraturan pemerintah juga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan. Misalnya pemerintah menetapkan harga maximum dan harga minimum.




BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Masalah yang tengah dihadapi oleh manusia adalah dalam rangka memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas, sementara alat pemuas kebutuhannya terbatas (sumber daya alam). Disinilah ilmu ekonomi berperan, karena ilmu ekonomi memberikan  pengertian dan dasar-dasar bagaimana memenuhi kebutuhan dengan sumber daya yang terbatas. Asumsi-asumsi Klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah satu-satunya cara untuk saling berinteraksi. Akibatnya fokus pembahasan Klasik adalah analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Sebab jika setiap individu dalam perekonomian telah mencapai keseimbangan, maka perekonomian secara total mencapai keseimbangan. Itulah sebabnya Teori Klasik identic dengan teori ekonomi mikro. Karena permintaan  relative tidak terbatas berdasarkan hukum Say, maka masalah sentral perekonomian adalah  penawaran, baik penawaran input maupun output. Karena itulah  juga ilmu ekonomi Klasik dikenal sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekankan sisi penawaran (supply side economics).




[1]P. A. Samuelson, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2002), h.15
[2]Ibid.
[3]Ibid.
[4] http://assharrefdino.blogspot.com/2013/04/teori-harga-penetapan-harga.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar